Lompat ke isi

Gorontalo

Wikipedia Minangkabau - Lubuak aka tapian ilimu
Gorontalo
Provinsi di Indonesia
Transkripsi Regional
 • GorontaloHulontalo
Patung B.J. Habibie di Gorontalo
Patung B.J. Habibie di Gorontalo
Bandera Gorontalo
Bendera
Lambang Gorontalo
Lambang
Semboyan: Aadati hula-hula'a to Sara'a, Sara'a hula-hula'a to Kuru'ani (Adat basandi Syara', Syara' basandi Al-Quran)
Peta lokasi Gorontalo
Peta lokasi Gorontalo
Nagara Indonesia
Ari jadi5 Desember 2000; 24 tahun nan lalu (2000-12-05)[1]
Ibu kotaKota Gorontalo
Jumlah satuan pamarintahan
Pamarintahan
 • GubernurRusli Habibie
 • Wakia GubernurIdris Rahim
 • Sekretaris DaerahDarda Daraba
 • Ketua DPRDParis R.A. Jusuf
Laweh
 • Total12.435 km2 (4,801 sq mi)
Panduduak (2021)
 • Total1.198.765
 • Kapadatan88/km2 (230/sq mi)
Demografi
 • AgamoIslam 97,38%
Kristen 2,16%
Protestan 1,94%
Katolik 0,22%
Hindu 0,37%
Buddha 0,08%
Konghucu 0,01%[2]
 • BahasoIndonesia (resmi)
Gorontalo (dominan)
Atinggola
Malayu
Mongondow
Suwawa
 • IPM 69,00 (2021)
manangah[3]
Kode pos96xxx
Kode area telepon
ISO 3166ID-GO
Plat kandaraanDM
Dasa hukum pandirianUndang-Undang Nomor 38 Tahun 2000
APBDRp 1.822.869.959,00[4] (2018)
PADRp 370.394.296.000,00[4]
DAURp 1.043.126.752,00 (2019)[5]
DAKRp413.822.549.000,00 (2018)[4]
Lagu daerahHulontalo Lipu'u
Rumah tradisionalBandayo Poboide
Sanjato tradisionalBitu'o, Sabele
FloraGofasa
FaunaBulalao
Situs webgorontaloprov.go.id

Gorontalo (Jawi: غارانتالي) adolah sabuah provinsi di Indonesia nan talatak di bagian utara Pulau Sulawesi. Provinsi iko lahia pado tanggal 5 Desember 2000[6]. Kota Gorontalo kudian ditatapkan sabagai ibukota Provinsi Gorontalo, nan juo manjadi pusek pamarintahan, pusek ekonomi jo niago paliang gadang di Kawasan Taluak Tomini.

Adopun jumlah panduduak Provinsi Gorontalo sabanyak 1.171.681 jiwa (Sensus BPS, 2020), jo laju patumbuahan panduduak sagadang 1.16% satiok taunnyo. Mayoritas panduduak di daerah iko baetnis Gorontalo, nan juo manjadi etnis jo populasi paliang banyak di wilayah samananjuang utara Pulau Sulawesi, diikuti dek urang Minahasa di urutan kaduo. Urang Gorontalo juo marupokan etnis panjalajah nan populasinyo banyak dijumpoi di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jawa dan Papua.

Perkembangan Kota dan Julukannya

[suntiang | suntiang sumber]

Kota Gorontalo merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar dan Manado, serta merupakan kota terbesar di kawasan Teluk Tomini. Dalam catatan sejarah, Semenanjung Gorontalo secara umum dan Kota Gorontalo secara khusus merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Kawasan Indonesia Timur yaitu selain Ternate, dan Bone.

Pada perkembangannya, pengaruh besar Kota Gorontalo sebagai pusat pendidikan, jasa dan perdagangan pun dirasakan masyarakat luas mulai dari wilayah Bolaang Mongondow, Buol, Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala, Palu bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara dan Timur Indonesia (Ambon, Maluku).[7]

Julukan Serambi Madinah

[suntiang | suntiang sumber]

Jika Aceh terkenal dengan julukan "Serambi Mekah", maka Gorontalo terkenal dengan julukan "Serambi Madinah". Asal muasal mengenai julukan ini memiliki banyak versi, diantaranya adalah versi Buya Hamka[8] yaitu:

a. Gorontalo layaknya "Serambi Madinah" yang hiruk pikuk masyarakatnya ramai beribadah, memenuhi masjid-masjid, dan juga lantunan ayat suci terdengar menggema di setiap pelosok masjid.

b. Orang Gorontalo layaknya kaum Anshar (penduduk asli Madinah) yang begitu terbuka menerima Islam sebagai agama kerajaan-kerajaan di Gorontalo, serta begitu ramah menyambut para pendatang yang merantau atau hijrah ke Gorontalo. Para pendatang ini diantaranya berasal dari tanah Arab (Hadramaut), Melayu (Sumatera), Tiongkok (Cina), Minahasa (Sulawesi Utara), dan Bugis (Sulawesi Selatan).

Selain itu, Gorontalo memiliki falsafah "Adati hula-hula'a to Sara'a, Sara'a hula-hula'a to Kuru'ani" yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi "Adat Bersendikan Syara', dan Syara' Bersendikan Kitabullah". Falsafah ini menjadi pandangan hidup masyarakat Gorontalo yang memadukan antara agama, adat istiadat dan alam sekitarnya.[9]

Asal Usul Nama Gorontalo

[suntiang | suntiang sumber]

Menurut catatan "Hikayat Gorontalo", daerah yang selama ini kita kenal dengan istilah "Semenanjung Gorontalo" yang ada sekarang ini berasal dari sebuah pulau.[10] Lama-kelamaan, air laut di sekitar pulau itu pun surut dan pada akhirnya muncul tiga gunung, yang salah satunya adalah gunung Tilongkabila. Adapun sebuah lembah di sebelah selatan Gunung Tilongkabila tersebut dicatat dalam sejarah sebagai wilayah yang bernama Hulontalangi, sebuah lembah yang kemudian hari dikenal sebagai daerah Hulontalo atau Gorontalo, yang juga merupakan cikal bakal wilayah Kota Gorontalo.

Kata Gorontalo pada dasarnya berasal dari kata Hulontalo dalam bahasa Gorontalo. Hulontalo itu sendiri berasal dari kata dasar Hulontalangi, sebuah nama salah satu Kerajaan di Gorontalo. Selain itu, terdapat beberapa catatan sejarah mengenai asal muasal dari nama Gorontalo, diantaranya:[11]

a. Gorontalo berasal dari kata "Hulontalangi", yang bermakna "Lembah Mulia".

Hulontalangi berasal dari dua suku kata, yaitu "Huluntu" yang berarti "Lembah" dan "Langi" yang berarti "Mulia".

b. Gorontalo berasal dari kata "Hulontalangi", yang bermakna "Daratan yang Tergenang".

Kata "Hulontalangi" dalam penerjemahan lain berasal dari dua suku kata, yaitu "Huntu" yang berarti "Onggokan Tanah" atau "Daratan", dan "Langi-Langi" yang berarti "Tergenang". Maka kata "Hulontalangi" dapat pula diartikan sebagai "Daratan yang Tergenang Air" sesuai dengan cerita turun temurun masyarakat Gorontalo.

c. Gorontalo berasal dari kata "Huidu Totolu", yang bermakna "Tiga Gunung".

Jika ditelusuri sejarahnya, terdapat tiga gunung purba di semenanjung Gorontalo yaitu Gunung Malenggalila, Gunung Tilonggabila (berubah menjadi Tilongkabila) dan satu Gunung lagi yang tidak bernama.

d. Gorontalo berasal dari kata "Pogulatalo", yang bermakna "Tempat Menunggu".

Kata "Pogulatalo" lambat laun berubah dalam ucapan masyarakat menjadi "Hulatalo"

e. Gorontalo berasal dari kata "Hulontalo".

Namun, karena kesulitan dalam pengucapannya maka para penjajah Belanda menyebut "Hulontalo" menjadi "Gorontalo".

Sejarah Kerajaan Hulontalo

[suntiang | suntiang sumber]

Wilayah Kota Gorontalo sekarang merupakan perubahan dari wilayah Pohala'a Kerajaan Gorontalo. Kerajaan Gorontalo merupakan persekutuan dari 17 Linula (Kelompok Kerajaan kecil yang berorientasi pada ikatan genealogis (kekeluargaan/ikatan darah) serta ikatan teritoris di wilayah Hulontalo (Gorontalo).

Kedudukan Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa, Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini kemudian dipindahkan ke Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Dungingi. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe kota Kerajaan ini dipindahkan lagi ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.Kerajaan Gorontalo merupakan salah satu dari lima daerah yang membentuk ikatan kekeluargaan yang disebut U Duluwo Limo Lo Pohala'a.

Pada tahun 1824 seluruh daerah U Duluwo Limo Lo Pohala'a berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen. Kemudian tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan dan daerah Kota Gorontalo berada di daerah Onder Afdeling Gorontalo. Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi Distrik Gorontalo. Dan pada tahun 1922 Wilayah Kota Gorontalo ditetapkan menjadi daerah Afdeling Gorontalo.

Peristiwa Patriotik 23 Januari 1942

[suntiang | suntiang sumber]

Kota Gorontalo menjadi tempat peristiwa Hari Patriotik 23 Januari 1942 yang dipelopori oleh Nani Wartabone. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Pada waktu itu Nani Wartabone bersama dengan Kusno Danupoyo menggelar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Gorontalo dengan membacakan "Naskah Proklamasi" kemerdekaan Indonesia di Gorontalo. Tidak hanya itu, bendera merah putih pun berhasil dikibarkan, menandai berakhirnya kekuasaan penjajah Belanda di Gorontalo. Sejarah mencatat bahwa Gorontalo menjadi salah satu daerah yang berhasil merdeka dari penjajah, 3 tahun sebelum Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.

Pembentukan Provinsi Gorontalo

[suntiang | suntiang sumber]

Sebelum terbentuknya Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. Gorontalo merupakan sebuah Kotapraja yang secara resmi berdiri sejak tanggal 20 Mei 1960, yang kemudian berubah menjadi Kotamadya Gorontalo pada tahun 1965. Nama Kotamadya Gorontalo ini tetap dipakai hingga pada tahun 1999. Selanjutnya, sejak diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang.

Pada saat perjuangan pembentukan Provinsi Gorontalo, daerah ini menjadi pusat perjuangan dan aktivitas pergerakan dari para tokoh-tokoh yang menginginkan Gorontalo lebih maju dan sejahtera, lepas dari Provinsi Sulawesi Utara. Perjuangan yang terus digelorakan sejak lama ini pun akhirnya berbuah manis ketika usulan Daerah Otonom Baru bagi Provinsi Gorontalo disetujui oleh pemerintah dan ditetapkan menjadi Undang-Undang. Melalui Undang-Undang pembentukan Provinsi Gorontalo ini pun kemudian menetapkan Kota Gorontalo sebagai ibukota Provinsi Gorontalo, menjadi pusat pemerintahan, ekonomi dan perdagangan terbesar di kawasan Teluk Tomini.

Sebelum terbentuknya Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. Gorontalo merupakan sebuah Kotapraja yang secara resmi berdiri sejak tanggal 20 Mei 1960, yang kemudian berubah menjadi Kotamadya Gorontalo pada tahun 1965. Nama Kotamadya Gorontalo ini tetap dipakai hingga pada tahun 1999. Selanjutnya, sejak diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang.

Berkas:Peta Gtlo.jpg
Peta Kota Gorontalo di masa dulu

Secara geografis, Kota Gorontalo terletak antara 00° 28’ 17” – 00° 35’ 56” LU dan 122° 59’ 44” – 123° 05’ 59” BT.

Batas Wilayah

[suntiang | suntiang sumber]

Batas wilayah Kota Gorontalo adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Bone Bolango
Selatan Teluk Tomini
Barat Kabupaten Gorontalo
Timur Kabupaten Bone Bolango


Kota ini merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0–500 m di atas permukaan laut. Kota Gorontalo menempati satu lembah yang sangat luas yang membentang dari wilayah Kabupaten Bone Bolango hingga Kabupaten Gorontalo. Wilayah pinggiran pantainya berupa perbukitan yang tersusun dari batuan Karst termasuk yang berbatasan dengan pantai yang berada di Teluk Tomini. Daerah ini sangat rawan banjir, nyaris pintu air keluar adalah muara Sungai Bone. Muara ini adalah pertemuan air dari sungai Bone dan sungai Bolango sebelum menyatu dengan air laut. Di muara ini juga terdapat pulau (delta) yang mulai membesar dan ditumbuhi aneka tanaman termasuk kelapa. Setiap hari dari kedua sungai ini mengalir air bersih yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagian dataran dimanfaatkan untuk bertanam padi karena air mengalir sepanjang tahun. Di beberapa daerah terdapat kantong-kantong air yang ditumbuhi tanaman Tumbango.

Oleh karena wilayahnya yang cukup dengan garis khatulistiwa, kota Gorontalo beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung sama sepanjang tahun. Suhu udara di wilayah kota Gorontalo berkisar antara 22°–33 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah kota Gorontalo berada pada angka ±82%. Curah hujan tahunan di wilayah kota Gorontalo berkisar antara 1.000–1.600 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar pada 90–150 hari hujan per tahun. Templat:Kota Gorontalo weatherbox

Pemerintahan

[suntiang | suntiang sumber]

Daftar Wali Kota

[suntiang | suntiang sumber]

Daftar Wali Kota Gorontalo

Dewan Perwakilan

[suntiang | suntiang sumber]

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Gorontalo

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Gorontalo

Kesembilan kecamatan tersebut terdiri atas 50 kelurahan, 459 RW dan 1.302 RT. Penduduk kota pada tahun 2010 adalah 180.127 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 2.718 jiwa/km².

Sejarah pemekaran

[suntiang | suntiang sumber]

Sebelum tahun 2011 kota Gorontalo terdiri dari enam kecamatan, yaitu:

  1. Kota Selatan,
  2. Kota Utara,
  3. Kota Barat,
  4. Kota Timur,
  5. Kota Tengah, dan
  6. Dungingi.

Pemekaran wilayah terjadi pada bulan Maret 2011, dengan membagi Kota Gorontalo menjadi 9 kecamatan, yaitu:

  1. Kota Selatan,
  2. Kota Utara,
  3. Kota Barat,
  4. Kota Timur,
  5. Kota Tengah,
  6. Dungingi,
  7. Dumbo Raya,
  8. Hulonthalangi, dan
  9. Sipatana.

Lambang Daerah

[suntiang | suntiang sumber]

Arti lambang daerah Kota Gorontalo adalah sebagai berikut:[12]

  1. Bintang bersudut lima adalah lambang Ketuhanan Yang Maha Esa,yaitu Sila Pertama pada Pancasila.
  2. Pohon Kelapa Melambangkan bahwa didaerah Gorontalo kopra adalah hasil utama perekonomian rakyat.
  3. Bunga Teratai adalah lambang kedamaian, kesucian dan keagungan.
  4. Air yang tenang melambangkan keseimbangan jiwa, ketenangan dalam berfikir dan bertindak
  5. Setangkai padi dan setangkai kapas melambangkan tekad rakyat untuk mencapai masyarakat adil dan makmur serta bahagia lahir batin.
  6. Rantai melambangkan persatuan dan kesatuan rakyat Gorontalo dengan seluruh bangsa di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  7. Lambang berbentuk perisai dengan sepasang sayap. Sepasang sayap pada kiri kanan yang dihubungkan oleh pita didalamnya bertuliskan "KOTA GORONTALO" adalah merupakan perwujudan cita - cita masyarakat Gorontalo bagaikan Garuda terbang tinggi mengarungi angkasa luar.
  8. Bentuk perisai yang diberikan kepada lambang menggambarkan bahwa segenap jiwa, semangat, dan cita - cita yang terkandung didalamnya merupakan perisai bagi masyarakat Daerah Gorontalo untuk menghadapi segala kemungkinan.
  9. Bunga teratai berdaun mahkota 5 helai, pohon kelapa berdauan 5 helai, dan berbuah lima butir serta bersudut lima adalah melambangkan daripada Pancasila.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2002 mencapai 6,59%, sementara PDRB harga konstan tahun 2002 sebesar 246.604,30 juta rupiah dan pendapatan per kapita sebesar Rp. 3.795.931,44,- Aktivitas perekonomian penduduk lebih banyak bergerak di bidang jasa sehingga sektor ini menyumbangkan kontribusi terbesar untuk pembentukan PDRB yang disusul sektor-sektor lainnya.

Di Kota Gorontalo terdapat fasilitas pendidikan baik dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Disamping itu Pemerintah Kota Gorontalo mulai tahun 2008 menyediakan Bus Sekolah Gratis untuk para siswa mulai sekolah dasar sampai dengan SMU untuk mensukseskan program pemerintah ayo sekolah. Sampai saat ini bus sekolah ini masih difungsikan dengan benar dan sangat membantu bagi transportasi pelajar.

Perguruan tinggi yang ada di Kota Gorontalo:

  1. Universitas Negeri Gorontalo
  2. Universitas Ichsan Gorontalo
  3. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo
  4. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Taruna Gorontalo
  5. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ichsan Gorontalo
  6. Sekolah Tinggi Teknologi (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
  7. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Ichsan Gorontalo
  8. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bina Mandiri Gorontalo
  9. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Bisnis (STIMB) Gorontalo
  10. Akademi Komputer Mall Cendekia
  11. Akademi Sekretaris Manajemen Indonesia (ASMI) Bina Taruna Gorontalo
  12. Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo
  13. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bakti Nusantara Gorontalo
  14. Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Gorontalo
  15. Universitas Gorontalo (Kampus II)
  16. Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Rumah Sakit yang besar di Kota Gorontalo adalah Rumah Sakit Aloei Saboe yang hingga kini masih rumah sakit terbesar di kawasan Teluk Tomini. Masalah kesehatan yang pernah muncul adalah Busung Lapar dan Kaki Gajah. Khusus Kaki Gajah, daerah ini memang banyak terdapat tempat-tempat yang berair seperti rawa-rawa sehingga nyamuk banyak bersarang di sini. Kasus terakhir yang ditangani adalah penderita Kaki Gajah yang berada di kelurahan Liluwo yang rumah penderitanya di depan rumah Medi Botutihe, Wali kota Gorontalo.

Berkas:Peta Gorontalo.jpg
Peta Gorontalo

Daftar Rumah Sakit di Kota Gorontalo

  1. Sungai Bone / Bune Dutulalio
  2. Gunung Tilongkabila / Huidu Tilongkabila
  3. Danau Limboto / Bulalo Limutu (Kabubaten Gorontalo)
  4. Bundaran Tugu Saronde
  5. Bundaran Perlimaan Telaga
  6. Jembatan Talumolo II
  7. Jembatan Jodoh
  8. Masjid Jami Baiturrahim

Objek Wisata

[suntiang | suntiang sumber]
  1. Monumen Nani Wartabone
  2. Telapak Kaki Lahilote
  3. Kolam Ranang Lahilote
  4. Rumah Adat Dulohupa
  5. Pantai Indah Pohe
  6. Tangga Dua Ribu
  7. Benteng Otanaha
  8. Pemandian Bak Potanga
  9. Makam Kramat Du Panggola
  10. Makam Kramat Ta'Jailoyibuo
  11. Makam Aulia Raja Ilato
  12. Makam Aulia Male Ta'Ilayabe
  13. Puncak Botu
  14. Taman Damay
  15. Rumah Adat Bandayo Poboide
  16. Pantai Biluhu Timur

Hotel Berbintang

[suntiang | suntiang sumber]
  1. Amaris Hotel
  2. Eljie Hotel
  3. Grand Q Hotel
  4. Hotel Citra
  5. Hotel Paradise
  6. Hotel Wisata
  7. Hotel Yulia
  8. Imperial Hotel
  9. Maqna Hotel
  10. New Melati Hotel
  11. New Rachmat Hotel
  12. Sumber Ria Hotel
  13. TC Damhil
  14. Milinov Boutique Hotel
  15. Horison Hotel

Wisata Kuliner

[suntiang | suntiang sumber]
  1. Binthe Biluhuta/Milu Siram (Makanan Tradisional/Makanan Khas)
  2. Nasi Milu / ila o'binde
  3. Nasi Kuning & Tili'aya
  4. Poki-poki Sambal/santan
  5. Milu Tongkol dan Gohu
  6. Nike / Perkedel
  7. Kue Pia Saronde
  8. Kopi Pinogu
  9. Ponula ilalango & Dabu-dabu Iris
  10. Kue Sukade & Kolombengi (Kue Tradisional)

Sosial Budaya

[suntiang | suntiang sumber]

Fasilitas Olahraga

[suntiang | suntiang sumber]
  1. Gelanggang Remaja/ Stadion Merdeka Nani Wartbone
  2. Lapangan Taruna Remaja
  3. Limboto Sport Center

Falsafah Hidup

[suntiang | suntiang sumber]
  1. Adat bersendikan Syara', Syara' bersendikan kitabullah
  2. Olohiyo Butuhiyo Landingio Polangiyo (yang rajin dapat rejeki/penghasilan yang malas tidak dapat rejeki/tidak dapat apa-apa)
  3. Bumi dipijak disitulah langit dijunjung

Alat Musik Tradisional

[suntiang | suntiang sumber]
  1. Polopalo
  2. Gambusi

Kerajinan Tangan

[suntiang | suntiang sumber]
  1. Karawo / Kerawang
  2. Batik Gorontalo
  3. Kupia Keranjang
  4. Dungobongo sejenis atap dari daun kelapa
  5. Tehilo/Pitate sejenis dinding permanen tipis
  6. Tiohu sejenis tikar anyaman
  1. Walima / Dikili (Maulid Nabi)
  2. Malam Tumbilotohe

Senjata Tradisional

[suntiang | suntiang sumber]
  1. Sabele (sejenis parang)
  2. Bitu'o (sejenis keris)
  3. Wamilo (sejenis peda)
  4. Banggo (Sejenis Parang Pendek)
  5. Travalla
  6. Klewang

Tarian Adat

[suntiang | suntiang sumber]
  1. Tari Dana - Dana
  2. Tari Saronde
  3. Tari Langga
  4. Tari Tulude
  5. Tari Elengge
  6. Tari Mopohuloo / Modepito
  7. Tari Tanam Padi
  8. Tari Sabe

Pakaian Adat

[suntiang | suntiang sumber]
  1. Biliu dan Makuta

Transportasi

[suntiang | suntiang sumber]

Terdapat berbagai macam jenis transportasi darat di Kota Gorontalo yakni bentor, bendi, angkutan kota, dan Bus Way Hulondhalangi. Namun dari beberapa moda transportasi tersebut, bentor yang paling mendominasi.[13]

  1. Terminal 42 Andalas
  2. Terminal Dungingi

Di Kota Gorontalo terdapat Pelabuhan Laut Gorontalo dan Pelabuhan Penyeberangan/Fery.

Untuk melayani akses transportasi udara dari dan ke Kota Gorontalo dapat melalui Bandar Udara Jalaludin yang terletak 30 Km dari pusat Kota Gorontalo. Saat ini Bandara tersebut dapat didarati oleh pesawat jenis Airbus A330, Fokker-28, Fokker-100, Boeing 737 dan Boeing 777-200. Perusahaan-perusahaan penerbangan yang melayani rute penerbangan ini antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air dan Sriwijaya Air.

Kota ini adalah tempat kelahiran Hans Bague Jassin, sastrawan Indonesia yang cukup terkenal. Selain sastrawan Hans Bague Jassin, pahlawan/tentara perintis Nani Wartabone juga lahir di daerah agropolitan ini.

Pers & Media

[suntiang | suntiang sumber]
  • SBCFM 88,4 Mhz
  • Kosmonita 87,6 FM
  • Kharisma 90,0 FM
  • Nada 90,8 FM
  • Radio S.A (Sultan Amai) 91.6 FM
  • RRI Pro 2 92,4 FM
  • Sajadah 93.2 FM
  • Be 94.3 FM
  • Ceriya 95.9 FM
  • RRI Pro 3 JKT Pusat 96.7 FM
  • GoRadio 97,5 FM
  • S.K (swara karya) 99.1 FM
  • Suara R.H (Rakyat Hulondhalo) 99.9 FM
  • Selebes 101 FM
  • RRI Pro 1 101,8 FM
  • Poliyama 103,0 FM
  • Memora Gorontalo 104.2 FM
  • Cek 107.7 FM
  1. ANTARA Gorontalo: HUT Provinsi Gorontalo Ditetapkan 5 Desember
  2. "Gorontalo Dalam Angka 2016"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-08. Diakses tanggal 2018-10-15. 
  3. "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2019-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 26 November 2021. 
  4. a b c Lampiran I Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 15 Tahun 2014
  5. "DAU 2019" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-01-11. Diakses tanggal 2019-12-21. 
  6. Administrator. "5 Desember HUT Provinsi Gorontalo - Website Resmi Pemerintah Provinsi Gorontalo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-02. Diakses tanggal 2016-12-11. 
  7. PANTO, I.P., 2014. Diaspora Etnis Cina di Kota Gorontalo(Doctoral dissertation, Universitas Negeri Gorontalo)
  8. Botutihe, M., 2003. Gorontalo, Serambi Madinah. Jakarta: PT Media Otda.
  9. Ishak, Ajub, author. Mentari serambi Madinah Gorontalo. ISBN 9789771502708. OCLC 1084530811. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  10. Badudu, J.S., 1975. Morfologi kata kerja bahasa Gorontalo (Doctoral dissertation, FIB-UI).
  11. Badudu, Y., 1982. Morfologi Bahasa Gorontalo. Djambatan.
  12. "teks pranala". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-20. Diakses tanggal 2020-09-25. 
  13. "Gorontalo Family Portal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-22. Diakses tanggal 2014-08-26. 
  • (Indonesia)