Parang Sudan 2023

Wikipedia Minangkabau - Lubuak aka tapian ilimu
Laman ko alah diusulkan untuak pangapuihan capek.
Kok sanak indak basipakek jo kaputusan ko, tolong jalehan di laman pambicaraannyo. Kok laman tu indak mamanuahi syaraik untuak pangapuihan capek, atau Sanak bamakasuik untuak mamelokannyo, tolong singkiakan paringatan ko, tapi jan lo disingkiakan paringatan ko bilo laman tu Sanak nan mambuek surang.

Panguruih, ingek untuak mancek kok ado nan bapauik ka siko dan riwayaik laman (suntiangan taakhia) sabalun pangapuihan.

Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Infobox military conflict".

Pada 15 April 2023, bentrokan pecah di seluruh Sudan, khususnya di ibu kota Khartoum, antara faksi-faksi yang bersaing dari pemerintah militer yang berkuasa di negara itu. Pada tanggal 15 Agustus 2023, antara 4.000 hingga 10.000 orang telah terbunuh dan 6.000 hingga 12.000 lainnya terluka,[1][2][3][4] sedangkan pada 12 September 2023, lebih dari 4,1 juta orang menjadi pengungsi internal dan lebih dari 1,1 juta lainnya telah meninggalkan negara itu sebagai pengungsi.[5]

Konflik dimulai dengan serangan oleh RSF di situs pemerintah saat serangan udara, artileri, dan tembakan dilaporkan terjadi di seluruh Sudan. Sepanjang konflik, pemimpin RSF Mohamed Hamdan "Hemedti" Dagalo dan pemimpin de facto dan panglima militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan telah mempersengketakan kontrol atas situs pemerintah, termasuk markas militer umum, Istana Kepresidenan, Bandar Udara Internasional Khartoum, kediaman resmi Burhan, dan kantor pusat SNBC. Mulai bulan Juni, SPLM-N (al-Hilu) menyerang posisi tentara di selatan negara.[6][7] Pada bulan Juli, sebuah faksi Gerakan Pembebasan Sudan yang dipimpin oleh Mustafa Tambour (SLM-T) secara resmi bergabung dalam perang untuk mendukung SAF,[8] sementara pada bulan Agustus, gerakan pemberontak Tamazuj yang berbasis di Darfur dan Kurdufan bergabung dengan RSF.[9]

Latar belakang[suntiang | suntiang sumber]

Secara historis konflik di Sudan terjadi akibat ketegangan etnis, perselisihan agama, dan persaingan memperebutkan sumber daya.[10][11] Penggunaan tanah dan air telah menjadi pendorong utama konflik, khususnya antara petani yang menetap dan penggembala nomaden,[12] dengan pertanian menjadi sektor penting dalam perekonomian Sudan.[13] Dua perang saudara antara pemerintah pusat dan wilayah selatan menewaskan 1,5 juta orang, dan konflik berkelanjutan di wilayah barat Darfur telah mendorong dua juta orang meninggalkan rumah mereka dan menewaskan lebih dari 200.000 orang.[14] Sejak kemerdekaan pada tahun 1956, Sudan telah mengalami lebih dari lima belas kudeta militer[15] dan telah diperintah oleh militer untuk sebagian besar wilayah republik dan pernah secara singkat oleh pemerintahan parlementer sipil yang demokratis.[16]

Konteks politik[suntiang | suntiang sumber]

Mantan presiden dan orang berpengaruh dalam militer, Omar al-Bashir, memimpin perang di bagian barat negara itu dan mengawasi kekerasan yang disponsori negara di wilayah Darfur, yang menyebabkan tuduhan kejahatan perang dan genosida.[17] Tokoh kunci dalam konflik Darfur termasuk Mohamed Hamdan "Hemedti" Dagalo, komandan Pasukan Pendukung Cepat pada saat bentrokan tahun 2023.[18] Pada tahun 2019, kudeta menggulingkan al-Bashir dalam konteks pembangkangan sipil besar-besaran yang sering digambarkan sebagai tahap pertama Revolusi Sudan. Pemerintah persatuan sipil-militer gabungan sementara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abdallah Hamdok didirikan.[17] Namun, pada Oktober 2021, militer merebut kekuasaan melalui kudeta yang dipimpin oleh pemimpin Angkatan Bersenjata Sudan Abdel Fattah al-Burhan dan pemimpin RSF Dagalo. Al-Burhan menjadi pemimpin junta yang efektif, memonopoli kekuasaan.[19]

Junta kemudian setuju untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah yang dipimpin sipil, dengan kesepakatan resmi yang dijadwalkan akan ditandatangani pada 6 April 2023.[20] Namun, itu tertunda karena ketegangan antara jenderal Burhan dan Dagalo, yang masing-masing menjabat sebagai ketua dan wakil ketua Dewan Kedaulatan Transisi.[21] Di antara perselisihan politik mereka adalah integrasi RSF ke dalam militer.[22] Salah satu masalah yang diperdebatkan itu ialah desakan RSF untuk diintegrasikan ke tentara reguler dalam waktu sepuluh tahun, sedangkan tentara reguler menuntut hal itu dilakukan dalam dua tahun.[18] Isu lain yang diperdebatkan termasuk status yang diberikan kepada perwira RSF dalam hirarki masa depan, dan apakah pasukan RSF harus berada di bawah komando panglima angkatan darat – bukannya panglima tertinggi Sudan – yang saat ini adalah Burhan.[23] Sebagai tanda keretakan mereka, Dagalo menyatakan penyesalan atas kudeta Oktober 2021.[19]

Pasukan Dukungan Cepat[suntiang | suntiang sumber]

RSF adalah organisasi paramiliter yang berakar pada milisi Janjaweed yang beroperasi selama Perang Darfur.[24] Itu secara resmi dibuat oleh Presiden Bashir pada tahun 2013 dan dipimpin oleh Dagalo dan diawasi langsung oleh Bashir.[25] Mereka menjadi terkenal karena menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi selama pembantaian Khartoum pada Juni 2019.[24] Rezim Bashir mengizinkan beberapa kelompok bersenjata, termasuk RSF, untuk berkembang guna mencegah ancaman terhadap keamanannya dari dalam angkatan bersenjata, sebuah praktik yang dikenal sebagai "pembuktian kudeta".[26] Baik RSF dan tentara mendapat manfaat dari pelatihan keamanan dan pengiriman senjata dari Rusia dengan imbalan emas.[27] Konsolidasi kekuasaan RSF dan Dagalo berjalan seiring dengan akumulasi kekayaan yang cepat, dengan kepala paramiliter merebut lokasi penambangan emas utama di Darfur dan mengintervensi atas nama pasukan koalisi pimpinan Saudi selama Perang Saudara Yaman dan berkolusi dengan Grup Wagner untuk mendanai upaya perang Rusia di Ukraina melalui penyelundupan emas. Hal ini menyebabkan pasukan RSF berkembang pesat menjadi puluhan ribu, termasuk ribuan truk pikap bersenjata, yang secara rutin berpatroli di jalan-jalan Khartoum.[25] Sudan secara konsisten membantah kehadiran Wagner di wilayahnya.[28][29]

Manuver awal[suntiang | suntiang sumber]

Pada 11 April 2023, pasukan RSF dikerahkan di dekat kota Merowe dan di Khartoum. Pasukan pemerintah memerintahkan mereka untuk pergi, tetapi mereka menolak, menyebabkan bentrokan ketika pasukan RSF menguasai pangkalan militer Soba di selatan Khartoum.[30] Pasukan Dukungan Cepat memulai mobilisasi mereka pada 13 April 2023, menimbulkan kekhawatiran akan pemberontakan melawan junta. Angkatan Bersenjata Sudan mengatakan mobilisasi itu ilegal.[31]

Disinformasi[suntiang | suntiang sumber]

Pada 14 April, halaman resmi SAF menerbitkan sebuah video yang menyatakan operasi yang dilakukan oleh Angkatan Udara Sudan melawan RSF. Unit pemantauan dan verifikasi Al Jazeera mengklaim bahwa video tersebut dibuat menggunakan cuplikan dari video game Arma 3 yang dipublikasikan di TikTok pada Maret 2023. Unit tersebut juga mengklaim video yang menunjukkan komandan tentara Sudan Abdel Fattah al-Burhan sedang memeriksa Korps Lapis Baja sebelum pertempuran. Sebuah video dilaporkan helikopter Sudan terbang di atas Khartoum untuk berpartisipasi dalam operasi oleh SAF melawan RSF, juga beredar di media sosial, ternyata video dari November 2022.[32]

Korban[suntiang | suntiang sumber]

Pada bulan September, lebih dari 4.000 orang telah terbunuh dan 12.000 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Sudan dan PBB.[1][2][33] Namun, Kesultanan Dar Masalit mengklaim pada tanggal 20 Juni bahwa lebih dari 5.000 orang tewas dan sekitar 8.000 terluka dalam pertempuran di Darfur Barat saja.[3] Pada 12 Juni, Persatuan Dokter Sudan mengatakan sedikitnya 959 warga sipil tewas dan 4.750 lainnya luka-luka.[34] Pada tanggal 6 Mei, Save the Children UK mengatakan bahwa sedikitnya 190 anak tewas dalam konflik tersebut.[35] Dokter di lapangan memperingatkan bahwa angka yang disebutkan tidak termasuk semua korban karena orang tidak dapat mencapai rumah sakit karena kesulitan bergerak.[36] Seorang juru bicara Bulan Sabit Merah Sudan dikutip mengatakan bahwa jumlah korban "tidak sedikit".[37] Pada 16 Juni, Strategic Initiative for Women in the Horn of Africa Network melaporkan sedikitnya 229 kasus penghilangan paksa di seluruh negeri.[38]

Korban asing[suntiang | suntiang sumber]

15 orang Suriah,[39] 15 orang Etiopia[40] dan 9 orang Eritrea[41] telah tewas di seluruh negeri. Seorang warga negara India yang bekerja di Khartoum meninggal setelah terkena peluru nyasar pada tanggal 15 April.[42] Dua orang Amerika Serikat tewas, termasuk seorang profesor yang bekerja di Universitas Khartoum yang ditikam sampai mati saat mengungsi.[43][44] Seorang gadis berusia dua tahun dari Turki tewas sementara orang tuanya terluka setelah rumah mereka dihantam roket pada 18 April.[45] Dua orang dokter Mesir dibunuh di rumah mereka di Khartoum dan harta benda mereka dicuri pada tanggal 13 Juni.[46] Sepuluh mahasiswa dari Republik Demokratik Kongo tewas dalam serangan udara SAF di Universitas Internasional Afrika di Khartoum pada 4 Juni.[47] SAF mengklaim bahwa asisten atase militer Mesir terbunuh oleh tembakan RSF saat mengendarai mobilnya di Khartoum, yang dibantah oleh duta besar Mesir.[48]

Dua warga negara Yunani yang terjebak di sebuah gereja pada tanggal 15 April mengalami cedera kaki saat terjebak dalam baku tembak saat mencoba untuk pergi.[49][50] Seorang pekerja migran Filipina[51] dan seorang pelajar Indonesia di sebuah sekolah di Khartoum terluka oleh peluru nyasar.[52] Pada tanggal 17 April, Duta Besar Uni Eropa untuk Sudan, Aidan O'Hara dari Irlandia, diserang oleh "pria bersenjata berseragam militer" tak dikenal di rumahnya. Ia menderita luka ringan dan dapat kembali bekerja pada tanggal 19 April.[53][54] Pada tanggal 23 April, sebuah konvoi evakuasi Prancis ditembaki, melukai satu orang.[55] Pemerintah Prancis kemudian memastikan bahwa korbannya adalah seorang tentara Prancis.[56] Seorang pegawai kedutaan Mesir ditembak dan terluka selama misi evakuasi.[57][58]

Petugas kemanusiaan[suntiang | suntiang sumber]

Di Kabkabiya, tiga pegawai Program Pangan Dunia (WFP) tewas setelah terjebak dalam baku tembak di sebuah pangkalan militer. Dua anggota staf lainnya terluka.[59] Pada tanggal 18 April, pejabat tinggi bantuan kemanusiaan Uni Eropa di Sudan, Wim Fransen dari Belgia, ditembak dan terluka di Khartoum.[60] Pada 21 April, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan bahwa salah satu pegawai lokalnya tewas dalam baku tembak saat bepergian dengan keluarganya di dekat Al-Ubayyid.[61]

Evakuasi internasional[suntiang | suntiang sumber]

Repatriasi melalui Mekanisme Perlindungan Sipil Uni Eropa

Pecahnya kekerasan telah menyebabkan pemerintah asing memantau situasi di Sudan dan bergerak menuju evakuasi dan repatriasi warga negaranya. Di antara beberapa negara dengan sejumlah ekspatriat di Sudan adalah Mesir, yang memiliki lebih dari 10.000 warga negara,[62] dan Amerika Serikat, yang memiliki lebih dari 16.000 warga negara, yang sebagian besar merupakan warga negara ganda.[63] Upaya ekstraksi terhambat oleh pertempuran di ibu kota Khartoum, khususnya di dalam dan sekitar bandara. Hal ini memaksa evakuasi dilakukan melalui jalan darat melalui Port Sudan di Laut Merah, yang terletak sekitar 650 km (400 mil) timur laut Khartoum,[64] dari mana mereka diterbangkan atau diangkut langsung ke negara asal mereka atau ke negara ketiga. Evakuasi lain dilakukan melalui penyeberangan perbatasan darat atau pengangkutan udara dari misi diplomatik dan lokasi lain yang ditunjuk dengan keterlibatan langsung militer dari beberapa negara asal. Beberapa hub transit yang digunakan selama evakuasi termasuk pelabuhan Jeddah di Arab Saudi dan Jibuti, yang menampung pangkalan militer Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Prancis, dan negara-negara Eropa lainnya.[65]

Krisis kemanusiaan[suntiang | suntiang sumber]

Krisis kemanusiaan setelah pertempuran semakin diperburuk oleh kekerasan yang terjadi selama periode suhu tinggi, kekeringan dan dimulai selama bulan puasa Ramadhan. Warga sipil tidak dapat keluar rumah untuk mendapatkan makanan dan perbekalan karena takut terjebak dalam baku tembak. Sekelompok dokter mengatakan bahwa rumah sakit tetap kekurangan staf dan kehabisan persediaan karena orang-orang yang terluka berdatangan.[66] Organisasi Kesehatan Dunia mencatat sekitar 26 serangan terhadap fasilitas kesehatan, beberapa di antaranya mengakibatkan korban jiwa di kalangan pekerja medis dan warga sipil.[67] Persatuan Dokter Sudan mengatakan lebih dari dua pertiga rumah sakit di daerah konflik tidak berfungsi dengan 32 dievakuasi paksa oleh tentara atau terjebak dalam baku tembak.[68] Ini termasuk sekitar setengah dari 130 fasilitas medis Khartoum dan semua rumah sakit di Darfur Barat.[33] Wabah penyakit seperti campak, kolera dan diare dilaporkan terjadi di seluruh negeri.[69]

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa kekurangan barang-barang pokok, seperti makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar telah menjadi "sangat akut".[70] Pengiriman uang yang sangat dibutuhkan dari pekerja migran di luar negeri juga dihentikan setelah Western Union mengumumkan akan menutup semua operasi di Sudan sampai pemberitahuan lebih lanjut.[71] Program Pangan Dunia mengatakan bahwa bantuan pangan senilai lebih dari $13 juta yang ditujukan untuk Sudan telah dijarah sejak pertempuran pecah.[72] Diperkirakan 25 juta orang, setara dengan lebih dari setengah populasi Sudan, dikatakan membutuhkan bantuan.[73] Pihak berwenang melaporkan sedikitnya 88 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan di seluruh negeri, kebanyakan dari mereka menyalahkan RSF.[74]

Pengungsi[suntiang | suntiang sumber]

Pengungsi Sudan di Chad

Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan pada 18 Juli bahwa pertempuran di Sudan telah menghasilkan 2,6 juta pengungsi internal, sementara 724.000 lainnya telah meninggalkan negara itu secara keseluruhan.[75] Organisasi Internasional untuk Migrasi memperkirakan sekitar 65% pengungsi berasal dari wilayah Khartoum.[76] Dari mereka yang melarikan diri ke luar negeri, lebih dari 160.000 di antaranya adalah Masalit yang melarikan diri ke Chad untuk menghindari serangan berbasis etnis oleh RSF dan milisi sekutu.[77] Pertempuran antara SAF dan SPLM-N (al-Hilu) dilaporkan telah membuat lebih dari 35.000 orang mengungsi di Negara Bagian Blue Nile saja, dengan 3.000 dari mereka melarikan diri ke Etiopia.[78]

Kritik dilontarkan pada misi diplomatik yang beroperasi di Sudan karena respon mereka yang lambat dalam membantu pemohon visa Sudan yang paspornya tertinggal di kedutaan setelah penutupan mereka selama upaya evakuasi, mencegah mereka meninggalkan negara tersebut.[79]

Reaksi[suntiang | suntiang sumber]

Nasional[suntiang | suntiang sumber]

  • Pasukan Dukungan Cepat (RSF): Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Mohamed Hamdan Dagalo, komandan Pasukan Dukungan Cepat, menuduh Abdel Fattah al-Burhan memaksa RSF untuk memulai konfrontasi dan menuduh komandan SAF merencanakan untuk membawa pemimpin terguling Omar al -Bashir kembali berkuasa. Seorang juru bicara Bulan Sabit Merah Sudan mengatakan bahwa jumlah korban "tidak sedikit".[80]
  • Angkatan Bersenjata Sudan: Angkatan Darat Sudan menuduh RSF melakukan konspirasi yang menghasut terhadap negara dan mengatakan RSF akan dibubarkan tanpa diskusi. Itu mencap Dagalo sebagai penjahat dan mengeluarkan pemberitahuan DPO untuknya. Angkatan Darat menyatakan akan melakukan penyisiran untuk Pasukan Dukungan Cepat dan mendesak warga sipil untuk tetap di dalam. Perwakilan media Angkatan Bersenjata Sudan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pensiunan veteran telah bergabung dalam perjuangan SAF melawan RSF.
Al-Burhan dikutip mengatakan bahwa dia "terkejut bahwa [Pasukan Pendukung Cepat] menyerang rumah [saya] pada pukul sembilan pagi", sementara juga menyatakan bahwa Istana Kepresidenan dan fasilitas pemerintah lainnya berada di bawah kendali SAF.[80]
Mantan Perdana Menteri Abdalla Hamdok secara terbuka mengimbau al-Burhan dan Dagalo, meminta mereka untuk menghentikan pertempuran.[81]

Internasional[suntiang | suntiang sumber]

Negara[suntiang | suntiang sumber]

  • Bendera Chad Chad menutup perbatasan daratnya dengan Sudan.[18]
  • Bendera Masia Bendera Sudan Selatan Presiden Abdel Fattah al-Sisi dan Salva Kiir, yang memimpin dua negara tetangga Sudan, menawarkan untuk menengahi antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat.[82] Mesir juga menutup perbatasannya dengan Sudan.[83]
  • Bendera Malaysia Kementerian Luar Negeri Malaysia telah memastikan bahwa 29 warga Malaysia di Sudan, termasuk karyawan Petronas yang bekerja di Kompleks Petronas Sudan, selamat.[85] Kementerian Luar Negeri juga mengutuk permusuhan antara Angkatan Bersenjata Sudan dan RSF dan menyerukan dialog yang berarti antara semua pihak yang terlibat dalam konflik.[86] Perdana Menteri Anwar Ibrahim percaya bahwa bentrokan masih terkendali setelah menerima laporan dan menekankan bahwa pemerintah Malaysia sedang memantau situasi dan akan membawa pulang warga Malaysia di Sudan jika keselamatan mereka terancam.[87]
  • Bendera Amerika Sarikat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyerukan de-eskalasi dan pembicaraan damai, dan memastikan personel AS di kedutaan Khartoum semuanya aman.[88]

Organisasi internasional[suntiang | suntiang sumber]

  • Uni Afrika menyerukan solusi politik untuk krisis tersebut. Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika mengatakan bahwa mereka "menolak keras campur tangan eksternal yang dapat memperumit situasi di Sudan" setelah pertemuan darurat.[89][90] Juga diumumkan bahwa ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki, berencana "segera" melakukan misi gencatan senjata ke Sudan.[91]
  • Liga Arab menyerukan segera diakhirinya kekerasan di Sudan dan menawarkan untuk menengahi pihak-pihak yang bertikai di negara itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan darurat di Kairo.[92]
  • Program Pangan Dunia: Badan yang tergabung dalam PBB mengumumkan bahwa mereka menangguhkan semua operasi di Sudan setelah kematian tiga pegawainya dalam bentrokan di Kabkabiya, Darfur Utara. Ia juga menegaskan bahwa salah satu pesawatnya telah rusak di Bandara Internasional Khartoum selama baku tembak pada 15 April, yang katanya berdampak pada kemampuannya untuk memindahkan staf dan memberikan bantuan kepada orang-orang di seluruh negeri.[96]

Lihat juga[suntiang | suntiang sumber]

Referensi[suntiang | suntiang sumber]

  1. a b Kutipan rusak: Tag <ref> indak sah; indak ado teks untuak ref banamo apperthes
  2. a b Kutipan rusak: Tag <ref> indak sah; indak ado teks untuak ref banamo 4000dabanga
  3. a b "More than 5,000 reportedly killed in El Geneina 'genocide'". Radio Dabanga. 20 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 June 2023. Diakses tanggal 23 June 2023. 
  4. Kutipan rusak: Tag <ref> indak sah; indak ado teks untuak ref banamo 10kcnn
  5. Kutipan rusak: Tag <ref> indak sah; indak ado teks untuak ref banamo refug
  6. "South Kordofan residents flee as Sudan war escalates". al-Arabiya (dalam bahasa Inggris). 2023-06-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-23. 
  7. "Battle For Key Police Base Kills At Least 14 Sudan Civilians". Barron's (dalam bahasa Inggris). 26 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 June 2023. Diakses tanggal 27 June 2023. 
  8. Kutipan rusak: Tag <ref> indak sah; indak ado teks untuak ref banamo SLM
  9. "Tamazuj group aligns with RSF in Sudan's ongoing war". Sudan Tribune (dalam bahasa Inggris). 2023-08-17. Diakses tanggal 2023-08-18. {{Fix | subst = {{subst:substcheck}} | special = [pranala mati]
  10. Sawant, Ankush B. (1998). "Ethnic Conflict in Sudan in Historical Perspective". International Studies (dalam bahasa Inggris). 35 (3): 343–363. doi:10.1177/0020881798035003006. ISSN 0020-8817. 
  11. Fluehr-Lobban, Carolyn (1990). "Islamization in Sudan: A Critical Assessment". Middle East Journal. 44 (4): 610–623. ISSN 0026-3141. JSTOR 4328193. 
  12. Nomads' Settlement in Sudan Archived 16 April 2023 di Wayback Machine.. United Nations Development Programme (2006). Retrieved 2023-04-15.
  13. "The Government of Sudan, FAO and WFP call for investment in Sudan's agriculture as number of people facing acute food insecurity reaches record high". World Food Programme (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 February 2023. Diakses tanggal 2023-04-16.  "
  14. "Sudan: The basics". BBC (dalam bahasa Inggris). 2023-04-17. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  15. Fabricius, Peter (31 July 2020). "Sudan, a coup laboratory". Institute for Security Studies (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-17. 
  16. Biajo, Nabeel (22 October 2022). "Military Rule No Longer Viable in Sudan: Analyst". VOA Africa (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-17. 
  17. a b Abdelaziz, Khalid; Eltahir, Nafisa; Eltahir, Nafisa (15 April 2023). MacSwan, Angus, ed. "Sudan's army chief, paramilitary head ready to de-escalate tensions, mediators say". Reuters. Diarsipkan dari versi asliPerlu mendaftar (gratis) tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  18. a b c Salih, Zeinab Mohammed; Igunza, Emmanuel (15 April 2023). "Sudan: Army and RSF battle over key sites, leaving 56 civilians dead". BBC News. British Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 15 April 2023. 
  19. a b Olewe, Dickens (20 February 2023). "Mohamed 'Hemeti' Dagalo: Top Sudan military figure says coup was a mistake". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 March 2023. Diakses tanggal 22 March 2023. 
  20. "Egypt calls for maximum restraint in Sudan amid military clashes". Middle East Monitor (dalam bahasa Inggris). 15 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-16. 
  21. Walsh, Declan (15 April 2023). "Gunfire and Blasts Rock Sudan's Capital as Factions Vie for Control". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  22. "Sudan unrest: How did we get here?". Middle East Eye. 15 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 16 April 2023. 
  23. "At least 56 killed, hundreds injured in clashes across Sudan as paramilitary group claims control of presidential palace" (dalam bahasa Inggris). CNN. 16 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2023. Diakses tanggal 16 April 2023. 
  24. a b "Sudan crisis: Death toll from crackdown rises to 60, opposition says". BBC News. 5 June 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 June 2019. Diakses tanggal 5 June 2019. 
  25. a b Elbagir, Nima; Qiblawi, Tamara (15 April 2023). "How paramilitary group leader Dagalo has consolidated power in Sudan". CNN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2023. Diakses tanggal 16 April 2023. 
  26. Uras, Umut; Gadzo, Mersiha; Siddiqui, Usaid. "Sudan updates: Explosions, shooting rock Khartoum". Al Jazeera. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  27. Mat Nashed (21 March 2023). "As Sudan's rival forces vie for power, who pays the price?". Al Jazeera. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2023. Diakses tanggal 16 April 2023. 
  28. "Russia's Lavrov pledges support on lifting UN sanctions, defends Wagner on Sudan visit". France 24. 9 February 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2023. Diakses tanggal 16 April 2023. 
  29. Mohammed Amin (18 January 2023). "Hemeti's CAR coup boast sheds light on Sudanese role in conflict next door". Middle East Eye. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2023. Diakses tanggal 16 April 2023. 
  30. Sudan: clashes around the presidential palace, there are fears of a coup attempt in Khartoum – video Archived 15 April 2023 di Wayback Machine., 15 April 2023.
  31. "Fears in Sudan as army and paramilitary force face off". Al Jazeera. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  32. "وحدة التحقق بالجزيرة مباشر تكشف حقيقة مقاطع فيديو نشرها الجيش السوداني ووسائل إعلام (فيديو)". mubasher.aljazeera.net (dalam bahasa Arab). Diakses tanggal 2023-04-17. 
  33. a b Kutipan rusak: Tag <ref> indak sah; indak ado teks untuak ref banamo 3000jpost
  34. "Sudan's raging war forces more than two million from their homes". Aljazeera (dalam bahasa Inggris). 2023-06-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  35. "Sudan fighting in its 23rd day: A list of key events". Al Jazeera. 7 May 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 May 2023. Diakses tanggal 7 May 2023. 
  36. "Nearly 100 people dead across Sudan". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). 17 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  37. لحظة بلحظة.. اشتباكات بين الجيش السوداني والدعم السريع. Al Jazeera (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  38. "NGO: 15 women among 229 'disappeared' in current Sudan clashes". Radio Dabanga (dalam bahasa Inggris). 18 June 2023. Diakses tanggal 16 July 2023. 
  39. "Diplomat Says 15 Syrians Killed Amid Clashes in Sudan". Asharq Al-Awsat. 27 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 May 2023. Diakses tanggal 4 May 2023. 
  40. "At least 15 Ethiopians killed in Sudan crossfires". Apa News. 23 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2023. Diakses tanggal 12 May 2023. 
  41. "Eritrea accused of forcibly repatriating civilians caught up in Sudan fighting". The Guardian. 7 May 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 May 2023. Diakses tanggal 12 May 2023. 
  42. "Dozens killed as fighting between Sudan military rivals enters a second day". CNN (dalam bahasa Inggris). 16 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2023. Diakses tanggal 16 April 2023. 
  43. "US confirms second American death in Sudan, seeks extended cease-fire". Arab News (dalam bahasa Inggris). 26 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2023. Diakses tanggal 26 April 2023. 
  44. Kolinovsky, Sarah (27 April 2023). "2nd American dies amid violence in Sudan, White House official says". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 May 2023. Diakses tanggal 3 May 2023. 
  45. "Turkish toddler killed in ongoing clashes in Sudan". www.aa.com (dalam bahasa Inggris). 18 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2023. Diakses tanggal 20 April 2023. 
  46. "Egyptian Doctors Killed in Sudan Conflict, Buried in Backyard". BNN Network. HADEEL HASHEM. 13 May 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2023. Diakses tanggal 13 June 2023. 
  47. Mwai, Peter (2023-06-07). "Sudan conflict: Army accused of killing Congolese in campus bombing". BBC (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  48. "Egypt denies killing of assistant military attaché by RSF fire". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). 24 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2023. Diakses tanggal 25 April 2023. 
  49. "Trapped in a church in Sudan with no food or water". BBC News (dalam bahasa Inggris). 19 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2023. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  50. "Σουδάν: Δραματική κατάσταση για τους Έλληνες εγκλωβισμένους και τραυματίες – Χωρίς προμήθειες, ιατρική περίθαλψη και ρεύμα" [Sudan: Dramatic situation for Greeks stranded and injured – No supplies, medical care and electricity]. www.ethnos.gr (dalam bahasa Yunani). 18 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2023. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  51. "Filipino injured in Sudan clashes; 80 requesting to be rescued: DFA". news.abs-cbn.com (dalam bahasa Inggris). 20 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2023. Diakses tanggal 20 April 2023. 
  52. "1 WNI Terluka Kena Peluru Nyasar saat Terjebak Perang Saudara di Sudan" [One Indonesian Citizen Injured by Stray Bullets while Trapped in Civil War in Sudan]. www.cnnindonesia.com (dalam bahasa Indonesia). 18 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-22. 
  53. "Sudan fighting: EU ambassador assaulted in Khartoum home". BBC News (dalam bahasa Inggris). 17 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2023. Diakses tanggal 17 April 2023. 
  54. "Residents flee Khartoum as battles rage for fifth day". BBC News (dalam bahasa Inggris). 19 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2023. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  55. "Sudan fighting: Special forces airlift US diplomats from Sudan". BBC News (dalam bahasa Inggris). 23 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2023. Diakses tanggal 23 April 2023. 
  56. "France evacuated 538 people, Macron says". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). 25 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2023. Diakses tanggal 25 April 2023. 
  57. "Foreign powers rescue nationals while Sudanese must fend for themselves". CNN (dalam bahasa Inggris). 23 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2023. Diakses tanggal 24 April 2023. 
  58. إصابة أحد أعضاء السفارة المصرية بالخرطوم بطلق ناري (dalam bahasa Arab). Al-Ittihad. 23 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2023. Diakses tanggal 24 April 2023. 
  59. السودان.. اشتباكات عنيفة بين الجيش وقوات الدعم السريع (لحظة بلحظة). Al Jazeera (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-16. 
  60. Gridneff, Matina Stevis; Walsh, Declan (18 April 2023). "The E.U.'s top humanitarian aid officer in Sudan was shot in Khartoum." The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2023. Diakses tanggal 19 April 2023. 
  61. "Humanitarian worker killed in Sudan crossfire, IOM says". Reuters (dalam bahasa Inggris). 21 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2023. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  62. "Foreigners evacuated as factions battle in Sudan's Khartoum". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). 23 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-23. 
  63. Hansler, Jennifer; Atwood, Kylie; Britzky, Haley; Liebermann, Oren (2023-04-23). "US has evacuated American diplomatic personnel from Sudan". CNN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-24. 
  64. "Which countries have evacuated nationals from Sudan?". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). 2023-04-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-24. 
  65. "How the crisis in Sudan accentuated the strategic importance of Djibouti". Observer Research Foundation (dalam bahasa Inggris). 2023-04-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-26. 
  66. Dahir, Abdi Latif (17 April 2023). "As New Wave of Violence Hits Sudan's Capital, Civilians Feel the Strain". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2023. Diakses tanggal 17 April 2023. 
  67. "Sudan crisis: Civilians facing 'catastrophe' as 100,000 flee fighting – UN". BBC. 2 May 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 May 2023. Diakses tanggal 2 May 2023. 
  68. "More than 60% of hospitals out of service". Aljazeera. 22 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2023. Diakses tanggal 23 April 2023. 
  69. "Sudan fighting sparks communications blackout in Khartoum, disease outbreaks". France 24 (dalam bahasa Inggris). 14 July 2023. Diakses tanggal 14 July 2023. 
  70. Uras, Umut (25 April 2023). "Supply shortages becoming 'extremely acute' – UN". Al Jazeera. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2023. Diakses tanggal 25 April 2023. 
  71. "Sudan residents face cash shortage as sources dry up". Al Jazeera. 28 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 April 2023. Diakses tanggal 28 April 2023. 
  72. "President Biden authorises sanctions against Sudan". BBC. 4 May 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 May 2023. Diakses tanggal 5 May 2023. 
  73. "As Sudan war rages, rival sides accused of looting, diverting aid". Al Jazeera. 16 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 June 2023. Diakses tanggal 25 June 2023. 
  74. "Fighting reignites between Sudan army, RSF in Khartoum". Al Jazeera. 3 July 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 July 2023. Diakses tanggal 3 July 2023. 
  75. "War in Sudan has displaced over three million people, says UN". Sudan Tribune. 18 July 2023. Diakses tanggal 20 July 2023. {{Fix | subst = {{subst:substcheck}} | special = [pranala mati]
  76. "Sudan's raging war forces more than two million from their homes". Aljazeera. 14 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 June 2023. Diakses tanggal 15 June 2023. 
  77. "Sudan crisis: From Ruto to Sisi, leaders vie to drive peace process". BBC (dalam bahasa Inggris). 13 July 2023. Diakses tanggal 13 July 2023. 
  78. "Sudan army claims victory over rebel fighters in Blue Nile region". Radio Dabanga (dalam bahasa Inggris). 28 June 2023. Diakses tanggal 15 July 2023. 
  79. "Sudanese stuck as passports locked in abandoned Western embassies". Al Jazeera. 29 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2023. Diakses tanggal 30 April 2023. 
  80. a b "لحظة بلحظة.. اشتباكات بين الجيش السوداني والدعم السريع". Al Jazeera (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  81. Magdy, Samy; Gambrell, Jon (16 April 2023). "Sudan's army and rival force battle, killing at least 56". Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 16 April 2023. 
  82. "Egypt and South Sudan offer to mediate between Sudanese sides". Aljazeera (dalam bahasa Inggris). 16 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-16. 
  83. a b "Fierce fighting continues in Sudan after brief humanitarian pause". Aljazeera (dalam bahasa Inggris). 17 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  84. Abdelaziz, Khalid; Eltahir, Nafisa; Eltahir, Nafisa (2023-04-15). "Sudan clashes kill at least 25 in power struggle between army, paramilitaries". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-17. 
  85. Bernama (16 April 2023). "Malaysians in Sudan safe; Wisma Putra closely monitoring unrest". Malaysiakini. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-16. 
  86. "Malaysia condemns Armed Forces-RSF hostilities in Sudan, says Wisma Putra". The Star (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-16. 
  87. "Govt to bring Malaysians in Sudan home if their safety at risk, says PM". The Star. 17 April 2023. Diakses tanggal 17 April 2023. 
  88. "US Secretary of State Blinken calls for immediate end to violence in Sudan". Reuters (dalam bahasa Inggris). 15 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-16. 
  89. "At least 25 killed, 183 injured in ongoing clashes across Sudan as paramilitary group claims control of presidential palace". CNN. 15 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2023. Diakses tanggal 15 April 2023. 
  90. Kodjo, Tchioffo. "Communiqué Adopted by the Peace and Security Council (PSC) of the African Union (AU) at its 1149th meeting, held on 16 April 2023, on Briefing on the situation in Sudan. -African Union – Peace and Security Department". African Union,Peace and Security Department (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-16. 
  91. "African Union chief heading to Sudan". BBC (dalam bahasa Inggris). 17 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  92. "Arab League calls for an end to 'armed clashes' in Sudan". Aljazeera (dalam bahasa Inggris). 17 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  93. "EU's Borrell calls on all forces in Sudan to stop violence, says EU staff safe". Reuters (dalam bahasa Inggris). 15 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-16. 
  94. "UN chief and officials condemn fighting between Sudanese forces | UN News". news.un.org (dalam bahasa Inggris). 15 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  95. "Death of WFP workers 'appalling' says UN chief". aljazeera.com (dalam bahasa Inggris). 17 April 2023. 
  96. "WFP temporarily halts operations in Sudan". BBC (dalam bahasa Inggris). 16 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2023. Diakses tanggal 2023-04-16.