Pangguno:Fani oktavia
JUADAH Juadah adalah makanan khas Padang Pariaman, sebelum pesta perkawinan berlangsung, biasanya untuk iringan pengantar juadah dari anak daro atau calon pengantin perempuan untuk marapulai atau calon pengantin laki-laki. Antaran ini akan menjadi makanan pelengkap di pesta perkawinan di rumah mempelai pria. Dalam antaran ini, terdapat beberapa njenis penganan khas Padang Pariaman. Penganan ini dibuat dalam ukuran yang besar, tapi nantinya di potong kecil-kecil saat akan di hidangkan. Layaknya jajanan pasar, penganan ini punya cita rasa beragam, ada yang gurih, manis, legit. Menurut Mutia, dkk (2000: 71) : “Juadah adalah serangkaian atau susunan diatas dulang yang terbuat dari papan dan pada pinggir diberi kayu (± 10) sebagai penahan untuk kekokohan dari susunan juadah”. Menghantar juadah adalah suatu tradisi yang sudah ada semenjak nenek moyang. Juadah ini dibawa kerumah pengantin laki-laki (marapulai), satu jam sebelum pengantin perempuan (anak daro) menjelang mertuanya dan boleh juga sebagai iring-iringan. Fungsi dari pengantaran juadah adalah ikatan antara laki-laki dan perempuan dari kedua belah pihak agar terjadinya silaturahmi antara kedua belah pihak atau suku yang berbeda. Menurut Mutia, dkk (2000: 72) menyatakan bahwa : “Makanan tradisional yang terdiri dari beberapa jenis makanan di tata dan di susun diatas dulang sebagai wadahnya. Penataan makanan ini berbentuk lingkaran yang semakin keatas semakin tinggi. Mempersiapakan bahan-bahan yang digunakan untuk mengolah juadah yaitu mempersiapakan kelapa, saka, gula, minyak goreng, beras, beras ketan. Selanjunya mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk pengolahan juadah yaitu, kuali besar, sendok basi, kukusan, penyaringan, cetakan berbentuk segi tiga, berbentuk segi panjang, kerucut dll. Persiapan pembuatan juadah untuk beberapa pihak keluarga pengantin perempuan yang mempersiapkan semua kebutuhanbahan-bahan dan alat-alat untuk mengolah juadah. Persiapan juadah ini memiliki tanggungjawab sendiri dan di awasi oleh orang tua sendiri. Persiapan ini di kerjakan bersama-sama oleh sumando, istri mamak, ipa bisan, dunsanak dan ibu-ibu setempat yang sifatnya yang dilakukan secara gotongroyong. Jenis makanan untuk juadah yang dibawa pada acara menjelang mintuo adalah: Yang pertama adalah Wajik, wajik adalah bahan dasarnya terbuat dari beras ketan, saka, dan santan. Wajik bewarna hitam. Yang kedua yaitu Jala bio, Jala bio adalah bahan tepung beras putih, tepung ketan, kelapa, minyak goreng. Jala bio bewarna putih. Yang ketiga Aluo, Aluo adalah bahan beras ketan, saka putih, gula pasir. Aluo bewarna putih berbintik-bintik merah, sedangkan warna merah beraslah dari saka yang dipakai sebagai pemanisnya. Yang ke empat yaitu Kanji, Kanji adalah beras ketan, kelapa, saka, garam. Kanji bewarna hitam. Dan yang kelima adalah Kipang ampiang, Kipang ampiang adalah bahan beras ketan yang di goreng dan dimasak dengan menggunakan saka dan gula. Kipang ampiang bewarna merah putih. Yang terakhir yaitu Kareh kareh, Kareh-kareh adalah yang dibuat dari bahan campuran tepung ketan dan tepung beras dan air bunga rayo. Kareh-kareh bewarna merah. Persiapan pembuatan juadah sebelum mengolah juadah yang dibawa pada menjelang mintuo yaitu, mempersiapkan bahan-bahan untuk mengolah juadah yaitu beras, beras ketan, kelapa, saka, tepung beras, tepung ketan. Persiapan pembuatan juadah untuk berbelanja pihak keluarga pengantin perempuan yang mempersiakan semua kebutuhan bahan dan alat untuk mengolah juadah. Persiapan juadah ini memiliki tanggungjawab sendiri dan di awasi orang tua perempuan. Persiapan ini dikerjakan bersama-sama oleh sumando, istri mamak, ipa bisan, dunsanak, dan ibu-ibu setempat yang sifatnya dilakukan secara gotong royong. Jenis makanan ini sebagai berikut : Wajik, jala bio, Aluo, Kanji, Kipang ampiang, dan Kareh-kareh. Makna yang terkandung dalam makanan untuak juadah yang di bawa pada saat pelaksanaan acara manjalang mintuo yaitu hantaran pengantin perempuan adalah mempererat hubungan silaturahmi dan rasa kekeluargaan antara dua buah keluarga yang[1]
Rujuakan
[suntiang | suntiang sumber]Pangguno iko adolah paserta Wiki Masuk Kampus di Universitas Andalas Padang kelas Filologi A. |
- ↑ Nifrika, Yuni Gustin (2016). "Makna Juadah Pada Acara Manjalang Mintuo Di Nagari Lubuak Pandan Kabupate padang Pariaman".